Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Hai Sobat, kali saya akan share faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar diambil dari berbagai referensi, chek it ut
Saat ini tengah terjadi
transformasi budaya Mengajar (teaching Culture) ke arah budaya belajar
(learning culture). Istilah pembelajaran dianggap para pakar lebih tepat
dari istilah pengajaran. Artinya, Para pakar dan praktisisi pendidikan
selalu berupaya melakukan pencarian secara terus menerus dengan
berbagai upaya untuk menjawab tantangan bagaimana meningkatkan
efektifitas dan produktifits proses pembelajaran. Hal ini tentu
dimaksudkan adalah guna mendapatkan hasil atau prestasi belajar yang
optimal. Prestasi belajar, selain dipengaruhi oleh proses pembelajaran
tentu saja banyak faktor yang cukup memiliki andil yang justru tidak
kalah pentingnya. Beberapa faktor dimaksud akan dibahas selanjutnya.
Namun sebelum kita membahas faktor-faktor dimaksud terlebih dahulu kita
memahami apa itu hasil atau prestasi belajar.
Prestasi Belajar
Poerwadarminta (1987:322)
menyatakan bahwa prestasi adalah hasil yang telah dicapai. Pernyataan
ini diperjelas oleh Arijo (1994:22) yang menyatakan bahwa prestasi
adalah hasil usaha yang dicapai seseorang melalui perbuatan belajar yang
memperoleh hasil dalam bentuk tingkah laku nyata dan baru.
Hasan (1994:84) belajar adalah
suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif
dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam
pengetahuan, keterampilan dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat
relatif konstan dan berbekas. Hal ini bermakna bahwa belajar merupakan
perubahan tingkah laku akibat adanya interaksi antara individu pada
lingkungannya sehingga memperoleh pengalaman.
Jadi jelaslah bahwa Prestasi
belajar dapat dikatakan sebagai ukuran kemampuan yang didapat, dicapai
atau ditampilkan seseorang sebagai bukti dari usaha yang dilakukannya
dalam belajar. Oleh karena itu dapat dikatakan juga bahwa yang disebut
dengan prestasi adalah kemampuan yang diperoleh dengan nilai yang
tinggi. Sedangkan nilai yang sedang bahkan rendah belumlah disebut
sebagai prestasi, walaupun sebenarnya tingkatan sedang atau
rendah/kurang adalah gambaran dari kemampuan atau prestasi yang dicapai
seseorang. Karena kemampuan seseorang jalas tidak ada yang sama tentunya
prestasinya pun juga tidak sama.
Faktor-Faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar
Kenyataan menunjukkan bahwa
prestasi belajar seseorang tidaklah sama, tetapi sangat pariatif/
berbeda. Perbedaan ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, yang
secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua; (1) Faktor dari dalam
diri seseoarang (intrinsic) dan (2) Faktor dari luar seseorang
(Extrinsic).
Beberapa Faktor dari dalam (Intrinsic)
1. Inteligensi
Winkel (1986 : 153) memberi
batasan tentang pengertian inteligensi dengan mengatakan, ineteligensi
adalah kemampuan untuk bertindak dengan mendapatkan suatu tujuan untuk
berfikir secara rasional, dan untuk berhubungan dengan lingkungan
disekitarnya secara memuaskan.
Dari pengertian ini dapat
dikatkan bahwa faktor inteligensi menjadi penting dalam proses belajar
seseorang guna mencapai prestasi belajarnya.
2. Motivasi
Winkel (1986) menyatakan
motivasi adalah motor penggerak yang mengaktifkan siswa untuk melibatkan
diri. Hal ini sejalan dengan Sardiman (2003) yeng menyatakan bahwa
motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa
yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin keberlangsungan dari
kegiatan belajar dan memberi arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan
yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai.
Jadi jelaslah bahwa motivasi
mempunyai peranan penting dalam mencapai prestasi belajar, sehingga
perlu upaya untuk menghidupkan motivasi dari seseorang.
3. Sikap
Sarwono (1988:20) mendefinisikan
sikap adalah kecenderungan atau kesediaan seseorang untuk bertingkah
laku tertentu kalau ia menghadapi suatu rangsangan tertentu.
Seseorang memiliki sikap
tertentu terhadap berbagai hal secara baik positif maupun negatif. Sikap
positif menjadi pilihan untuk dikembangkan/ditanamkan kepada seseorang
sehingga dapat bersikap positip terhadap rangsangan yang diterima yang
pada gilirannya akan mengoptimalkan prestasi belajar yang optimal.
4. Minat
Minat sangat besar pengaruhnya
terhadap prestasi belajar siswa. Pendapat ini didukung oleh pernyataan
beberapa pakar yang mengatakan bahwa: ‘minat adalah kecenderungan yang
tepat untuk memperhatikan dan memegang beberapa kegiatan yang diamati
siswa diperhatikan terus menerus disertai dengan rasa senang dan
diperoleh suatu kepuasan’ (Cony Semiawan, 1990:123). Juga menurut Winkel
(1986:151) bahwa minat adalah kecenderungan yang menetapkan untuk rasa
tertarik pada bidang-bidang tertentu dan merasa senang berkecimpung
dalam bidang-bidang itu.
Seseorang yang didorong oleh
minat dan merasa senang dalam belajar dapat memperoleh prestasi belajar
yang optimal. Oleh karena itu yang dapat diupayakan agar siswa dapat
berprestasi dengan baik perlu dibangkitkan minat belajarnya.
5. Bakat
Bakat menurut Tabrina Rusyan
(1989:42), adalah kapasitas seseorang atau potensi hipotesis untuk dapat
melakukan suatu tugas dimana sebelumnya sedikit mengalami latihan atau
sama sekali tidak memperoleh latihan lebih dahulu.
Jadi bakat merupakan potensi dan
kecakapan pada suatu lapangan pekerjaan. Apabila kapasitas mendapat
latihan yang memadai maka potensi akan berkembang menjadi kecakapan yang
nyata.
6. Konsentrasi
Konsentrasi adalah pemusatan
pemikiran dengan segala kekuatan perhatian yang ada pada suatu situasi.
Pemusatan pikiran ini dapat dikembangkan melalui latihan.
Beberapa Faktor dari Luar (Extrinsic)
1. Faktor Keluarga
Faktor keluarga turut mempengaruhi
perkembangan prestasi belajar siswa. Pendidikan yang pertama dan utama
yang diperoleh ada dalam keluarga. Jadi keluarga merupakan salah satu
sumber bagi anak untuk belajar. Kalau pelajaran yang diperoleh anak dari
rumah tidak baik, kemungkinan diluar lingkungan keluarga anak menjadi
nakal dan begitu juga sebaliknya.
Pendidikan informal dan formal
memerlukan kerjasama antara orang tua dengan sekolah anaknya, yaitu
dengan memperhatikan pengalaman-pengalamannya dan menghargai
usaha-usahanya. Orang tua juga harus menunjukkan kerjasamanya dalam cara
anak belajar di rumah. Pendidikan berlangsung seumur hidup berlangsung
dan dilaksanakan dalam lingkungan rumah tangga, sekolah dan masyarakat.
Karena itu pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara keluarga,
masyarakat dan pemerintah.
2. Faktor Sekolah
Faktor ini menyangkut proses
pembelajaran yang diterima seseorang dengan bantuan guru. Metode
pembelajaran yang diberikan sekolah sangat menentukan bagaimana anak
dapat belajar mandiri dengan baik. Guru yang baik adalah guru yang
menguasai kelas memiliki kemampuan dan menggunakan metode Pembelajaran
yang tepat, yaitu kemampuan membelajarkan dan kemampuan memilih alat
bantu pemelajaran yang sesuai serta kemampuan menciptakan situasi dan
kondisi belajar.
Dengan metode pembelajaran yang
baik dan tepat akan dapat menarik minat siswa, perhatian siswa akan
tertuju pada bahan pelajaran, sehingga diharapkan siswa akan dapat
mencapai prestasi belajar.
3. Faktor Masyarakat
Masyarakat merupakan lingkungan
pendidikan ketiga sesudah keluarga dan sekolah, yang mempengaruhi anak
dalam mencapai prestasi belajar yang baik. Anak haruslah dapat
berinteraksi dengan masyarakat sekitarnya, karena dari pengalaman yang
dialami siswa dimasyarat banyak diperoleh ilmu yang berguna bagi anak
didik.
Hal ini didukung pendapat Glesser
(1987 : 5 ) yang mengatakan, manusia normal adalah seorang manusia yang
berfungsi secara efektif, yang sampai pada taraf tertentu merasa
bahagia dan menunjukkan prestasi dibidang yang dianggapnya perlu, ia
harus pula dapat bertingkah laku dengan mempertimbangkan norma dan
batasan yang ada dilingkungan setempat ia tinggal dan hidup.
No comments:
Post a Comment