March 6, 2015

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

 

Hai Sobat, kali saya akan share faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar diambil dari berbagai referensi, chek it ut
Saat ini tengah terjadi transformasi budaya Mengajar (teaching Culture) ke arah budaya belajar (learning culture). Istilah pembelajaran dianggap para pakar lebih tepat dari istilah pengajaran.  Artinya, Para pakar dan praktisisi pendidikan selalu berupaya melakukan pencarian secara terus menerus dengan berbagai upaya untuk menjawab tantangan bagaimana meningkatkan efektifitas dan produktifits proses pembelajaran. Hal ini tentu dimaksudkan adalah guna mendapatkan hasil atau prestasi belajar yang optimal. Prestasi belajar, selain dipengaruhi oleh proses pembelajaran  tentu saja banyak faktor yang cukup memiliki andil yang justru tidak kalah pentingnya. Beberapa faktor dimaksud akan dibahas selanjutnya. Namun sebelum kita membahas faktor-faktor dimaksud terlebih dahulu kita memahami apa itu hasil atau prestasi  belajar.
Prestasi Belajar
Poerwadarminta (1987:322) menyatakan bahwa prestasi adalah hasil yang telah dicapai. Pernyataan ini diperjelas oleh Arijo (1994:22) yang menyatakan bahwa prestasi adalah hasil usaha yang dicapai seseorang melalui perbuatan belajar yang memperoleh hasil dalam bentuk tingkah laku nyata dan baru.
Hasan (1994:84) belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, keterampilan dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat relatif konstan dan berbekas. Hal ini bermakna bahwa belajar merupakan perubahan tingkah laku akibat adanya interaksi antara individu pada lingkungannya sehingga memperoleh pengalaman.
Jadi jelaslah bahwa Prestasi belajar dapat dikatakan sebagai ukuran kemampuan yang didapat, dicapai atau ditampilkan seseorang sebagai bukti dari usaha yang dilakukannya dalam belajar.  Oleh karena itu dapat dikatakan juga bahwa yang disebut dengan prestasi adalah kemampuan yang diperoleh dengan nilai yang tinggi. Sedangkan nilai yang sedang bahkan rendah belumlah disebut sebagai  prestasi, walaupun sebenarnya tingkatan sedang atau rendah/kurang adalah gambaran dari kemampuan atau prestasi yang dicapai seseorang. Karena kemampuan seseorang jalas tidak ada yang sama tentunya prestasinya pun juga tidak sama.
Faktor-Faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar
Kenyataan menunjukkan bahwa prestasi belajar seseorang tidaklah sama, tetapi sangat pariatif/ berbeda.  Perbedaan ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, yang secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua; (1) Faktor dari dalam diri seseoarang (intrinsic) dan (2) Faktor dari luar seseorang (Extrinsic).
Beberapa Faktor dari dalam (Intrinsic)
1. Inteligensi
Winkel (1986 : 153) memberi batasan tentang pengertian inteligensi dengan mengatakan, ineteligensi adalah kemampuan untuk bertindak dengan mendapatkan  suatu tujuan untuk berfikir secara rasional, dan untuk berhubungan dengan lingkungan disekitarnya secara memuaskan.
Dari pengertian ini dapat dikatkan bahwa faktor inteligensi menjadi  penting dalam proses belajar seseorang guna mencapai prestasi belajarnya.
2. Motivasi
Winkel (1986) menyatakan motivasi adalah motor penggerak yang mengaktifkan siswa untuk melibatkan diri. Hal ini sejalan dengan Sardiman (2003) yeng menyatakan bahwa motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin keberlangsungan dari kegiatan belajar dan memberi arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai.
Jadi jelaslah bahwa motivasi mempunyai peranan penting dalam mencapai prestasi belajar, sehingga perlu upaya untuk menghidupkan motivasi dari seseorang.
3. Sikap
Sarwono (1988:20) mendefinisikan sikap adalah kecenderungan atau kesediaan seseorang untuk bertingkah laku tertentu kalau ia menghadapi suatu rangsangan tertentu.
Seseorang memiliki sikap tertentu terhadap berbagai hal secara baik positif maupun negatif. Sikap positif menjadi pilihan untuk dikembangkan/ditanamkan kepada seseorang sehingga dapat bersikap positip terhadap rangsangan yang diterima yang pada gilirannya akan mengoptimalkan prestasi belajar yang optimal.
4. Minat
Minat sangat besar pengaruhnya terhadap prestasi belajar siswa. Pendapat ini didukung oleh pernyataan beberapa pakar yang mengatakan bahwa: ‘minat adalah kecenderungan yang tepat untuk memperhatikan dan memegang beberapa kegiatan yang diamati siswa diperhatikan terus menerus disertai dengan rasa senang dan diperoleh suatu kepuasan’ (Cony Semiawan, 1990:123). Juga menurut Winkel (1986:151) bahwa minat adalah kecenderungan yang menetapkan untuk rasa tertarik pada bidang-bidang tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang-bidang itu.
Seseorang yang didorong oleh minat dan merasa senang dalam belajar dapat memperoleh prestasi belajar yang optimal. Oleh karena itu yang dapat diupayakan agar siswa dapat berprestasi dengan baik perlu dibangkitkan minat belajarnya.
5. Bakat
Bakat menurut Tabrina Rusyan (1989:42), adalah kapasitas seseorang atau potensi hipotesis untuk dapat melakukan suatu tugas dimana sebelumnya sedikit mengalami latihan atau sama sekali tidak memperoleh latihan lebih dahulu.
Jadi bakat merupakan potensi dan kecakapan pada suatu lapangan pekerjaan. Apabila kapasitas mendapat latihan yang memadai maka potensi akan berkembang menjadi kecakapan yang nyata.
6. Konsentrasi
Konsentrasi adalah pemusatan pemikiran dengan segala kekuatan perhatian yang ada pada suatu situasi. Pemusatan pikiran ini dapat dikembangkan melalui latihan.
Beberapa Faktor dari Luar (Extrinsic)
1. Faktor Keluarga
Faktor keluarga turut mempengaruhi perkembangan prestasi belajar siswa. Pendidikan yang pertama dan utama yang diperoleh ada dalam keluarga. Jadi keluarga merupakan salah satu sumber bagi anak untuk belajar. Kalau pelajaran yang diperoleh anak dari rumah tidak baik, kemungkinan diluar lingkungan keluarga anak menjadi nakal dan begitu juga sebaliknya.
Pendidikan informal dan formal memerlukan kerjasama antara orang tua dengan sekolah anaknya, yaitu dengan memperhatikan pengalaman-pengalamannya dan menghargai usaha-usahanya. Orang tua juga harus menunjukkan kerjasamanya dalam cara anak belajar di rumah. Pendidikan berlangsung seumur hidup berlangsung dan dilaksanakan dalam lingkungan rumah tangga, sekolah dan masyarakat. Karena itu pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah.
2. Faktor Sekolah
Faktor ini menyangkut proses pembelajaran yang diterima seseorang dengan bantuan guru. Metode pembelajaran yang diberikan sekolah sangat menentukan bagaimana anak dapat belajar mandiri dengan baik. Guru yang baik adalah guru yang menguasai kelas  memiliki kemampuan dan menggunakan metode Pembelajaran yang tepat, yaitu kemampuan  membelajarkan dan kemampuan memilih alat bantu pemelajaran yang sesuai serta kemampuan menciptakan situasi dan kondisi belajar.
Dengan metode pembelajaran  yang baik dan tepat akan dapat menarik minat siswa, perhatian siswa akan tertuju pada bahan pelajaran, sehingga diharapkan siswa akan dapat mencapai prestasi belajar.
3. Faktor Masyarakat
Masyarakat merupakan lingkungan pendidikan ketiga sesudah keluarga dan sekolah, yang mempengaruhi anak dalam mencapai prestasi belajar yang baik. Anak haruslah dapat berinteraksi dengan masyarakat sekitarnya, karena dari pengalaman yang dialami siswa dimasyarat banyak diperoleh ilmu yang berguna bagi anak didik.
Hal ini didukung pendapat Glesser (1987 : 5 ) yang mengatakan,  manusia normal adalah seorang manusia yang berfungsi secara efektif, yang sampai pada taraf tertentu merasa bahagia dan  menunjukkan prestasi dibidang yang dianggapnya perlu, ia harus pula dapat bertingkah laku dengan mempertimbangkan norma dan batasan yang ada dilingkungan setempat ia tinggal dan hidup.

No comments:

Post a Comment