March 24, 2015

Peringatan Hari Air Sedunia

Peringatan Hari Air Sedunia

Air merupakan sumber kehidupan yang sangat urgen, bayangkan apa yang terjadi di muka bumi seandainya tidak ada air!, tentu bumi ini akan mati. Peringatan air sedunia merupakan bentuk apresiasi masyarakat dunia akan air, so guys check this out.......



Peringatan hari air sedunia yang jatuh setiap tanggal 22 Maret menjadi
pengingat bagi masyarakat dunia tentang pentingnya air sebagai pendukung
kehidupan. Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU) Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan menggandeng Kantor UNESCO di Jakarta membahas
peran penting air bersama civitas akademika universitas dalam workshop
"Air dan Pembangunan Berkelanjutan".



Ketua Harian KNIU Kemendikbud Arief Rahman mengatakan, masalah air ini
harus diangkat secara ilmiah. Salah satu yang berperan penting dalam
sosialisasi pentingnya menjaga air ini adalah dari kalangan pendidikan.
Arief menuturkan, Indonesia memiliki sumber daya manusia yang sangat
besar dari dunia pendidikan, ada 51 juta siswa dan 2,7 juta guru.



Kelompok terdidik ini, kata Arief, harus diajak untuk kritis menyikapi
masalah air yang semakin sulit. “Apalagi saat ini belum ada kekuatan
untuk menjaga air yang dimiliki saat ini agar tetap sehat dan bisa
terpelihara untuk generasi yang akan datang,” kata Arief pada Workshop
Hari Air Sedunia: Air dan Pembangunan Berkelanjutan di Kantor
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Selasa (24/03/2015).



Ia menuturkan, masyarakat harus memahami demografi dunia yaitu wilayah
mana saja yang airnya masih terpelihara dengan baik.  Indonesia, sebagai
negara besar memiliki masalah serius tentang air bersih. Salah satu
masalah yang terpenting adalah pengendalian dan pengawasan pemakaian air
bersih. Terutama di kota besar banyak sekali keluarga yang tidak
mempunya sistem sanitasi yang baik.



Ada tiga pilar yang bisa dijadikan pedoman dalam pendidikan untuk
kehidupan berkelanjutan. Pertama, hubungan manusia dengan budaya, agama,
dan keadaan sosial. Kedua, pendidikan harus menjamin orang untuk hidup
dengan layak. Ketiga, semua pendidikan harus menyadarkan bahwa manusia
tidak bisa dipisahkan dari lingkungan. Arief mengatakan, kemajuan
kehidupan tidak identik dengan kemajuan ekonomi. Itu sebabnya negara
yang disebut maju tidak bisa diukur dari berapa banyak uang yang dia
miliki. Tapi berapa sehat hidup manusia yang ada di negara itu.



Di samping tiga pilar tersebut ada tiga cara yang bisa dilakukan
masyarakat untuk melindungi air. Pertama, masyarakat harus dididik untuk
tahu apa itu air, apa kegunaan dan bagaimana menggunakannya dengan
baik. Kedua, dalam tatanan sebuah negara harus ada orang yang paham dan
bisa mengatur tentang air. Dan ketiga, kata Arief, adanya pengawasan
dari seluruh masyarakat. Ia mencontohkan, misalnya jika ada orang atau
instansi yang menyedot air hingga ratusan meter di bawah tanah harus
diawasi agar tidak bertentangan dengan peraturan yang ada. “Jadi kalau
ada pelanggaran, harus dilihat sudah pernahkah kita menghukum orang yang
melanggar itu,” katanya.



Dengan kesadaran yang ditumbuhkan, Arief berharap agar sosialisasi ke
masyarakat tentang pentingnya air ini tidak berhenti hanya di seminar
dan workshop saja. Setiap masyarakat diimbau untuk senantiasa menjaga
air agar bisa tetap digunakan oleh generasi mendatang. (Aline Rogeleonick)

No comments:

Post a Comment